Senin, 22 Februari 2021 13:09
Reporter : Fatimah Rahmawati
Merdeka.com – Sumatera Utara (Sumut) punya madu andalan yang kualitasnya tak kalah bagus dengan madu lainnya, namanya madu hutan Situak Ni Loba. Madu ini berasal dari lebah hutan, yang merupakan produk andalan di kawasan Danau Toba.
Seorang warga di Desa Aek Natolu Jaya, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, bernama Jupiter Lumban Julu, sudah sejak 2017 membudidayakan madu ini. Dalam satu bulan, Jupiter biasa menghasilkan lima botol madu berukuran 300 ml yang kemudian dipasarkan dengan harga Rp150 ribu.
Melansir dari ANTARA, berikut cara budidaya lebah madu hutan Situak Ni Loba yang cukup sederhana.
Pembuatan Sarang Lebah
Budidaya lebah madu hutan ini dimulai dari pembuatan sarangnya. Sarang lebah dibuat dari glodok, yakni sebuah batang pohon yang dibelah menjadi dua bagian yang kemudian dijadikan sarang untuk memancing koloni lebah.
Kemudian, isi batang potong tersebut dikosongkan dan di kedua ujung batangnya diberi lubang kecil sebagai pintu keluar masuknya lebah. Masing-masing glodok berukuran sekitar 40-60 sentimeter.
“Untuk pembuatan glodok ini kita menggunakan batang pohon kelapa. Karena aroma khas dari batang kelapa ini sangat disukai oleh lebah,” kata Jupiter.
Sarang Lebah di Tempatkan di Hutan
Glodok tersebut kemudian ditempatkan di hutan sekitar desa untuk mendapatkan hasil madu yang beragam rasanya.
Setelah dua sampai tiga pekan, glodok dibuka untuk mengambil ratu lebah yang selanjutnya dipindahkan ke penangkar (wadah) berbentuk kubus terbuat dari bahan kayu.
Ratu lebah ini akan menarik kehadiran koloni lebah lainnya untuk membuat sarang yang pada akhirnya akan menghasilkan madu.
“Hampir satu bulan sampai dengan madu itu kita kemas ke dalam botol,” lanjut Jupiter.
Peluang Bisnis Menjanjikan
Jupiter mengatakan, budidaya lebah madu ini memiliki peluang yang sangat menguntungkan secara ekonomis jika dikembangkan secara maksimal. Apalagi permintaan madu di Sumut cukup besar, khususnya di kawasan Danau Toba.
SUMBER: